Femnesia – Putus adalah hal yang tidak diinginkan oleh kedua pasangan dalam sebuah hubungan. Logikanya, orang yang baru saja putus akan merasa down dan galau. Tapi beberapa orang justru merasa nyaman dan bahagia setelah putus. Kondisi ini ternyata sangat wajar karena ada beberapa alasan logis yang mendukungnya.
7 Alasan Logis Usai Putus Justru Bahagia
Jangan merasa bersalah dulu jika merasa bahagia setelah putus dengan pasangan. Pasalnya, perasaan damai dan bahagia ini juga disebabkan oleh beberapa alasan masuk akal yang tidak kamu sadari. Berikut adalah 7 alasan yang membuatmu justru bahagia setelah putus dari pasangan:
1. Merasa Lepas dari Ikatan yang Mengekang
Hubungan yang dijalani dua pasangan dengan pacaran secara tidak langsung akan mengikat keduanya dengan alasan cinta. Sayangnya, ikatan tersebut bisa berubah menjadi kekangan jika pasangan membatasi gerak langkah kita.
Bahkan dalam hal bergaul juga menjadi tidak leluasa karena ikatan tersebut. Saat hubungan sudah putus, maka tidak ada lagi kekangan yang terasa mengikat. Kamu bisa bergaul dengan semua orang meskipun dari lawan jenis.
2. Punya Banyak Waktu Luang dengan Teman dan Lingkungan
Terikat dengan hubungan pacaran membuatmu terlalu asyik menghabiskan banyak waktu dengan pasangan. Meskipun sekilas menyenangkan, nyatanya kamu tidak bisa merasakan bahagianya berada di lingkunganmu dan berbaur dengan banyak teman.
Setelah seseorang tidak punya pacar, tentu waktu luang yang dimiliki akan banyak dimanfaatkan untuk berbaur dengan lingkungan sekitar dan beberapa teman. Dampaknya akan terasa sangat menyenangkan dan bahagia, terlebih kalau sudah lama meninggalkan aktivitas seru bersama mereka.
3. Hubunganmu dengan Dia Bukan Berlandaskan Cinta
Alasan selanjutnya yang cukup logis dan membuat orang bahagia setelah putus adalah karena hubungan tersebut dimulai dan dijalani tanpa berlandaskan cinta. Bisa saja sejak awal pacaran dilakukan karena terpaksa atau atas dasar rasa kasihan.
Akibatnya pacaran harus dijalani dengan terpaksa tanpa adanya perasaan cinta. Inilah yang membuatmu justru bahagia setelah putus. Tidak ada lagi akting pura-pura cinta dan bahagia di depan pasangan. Kamu bisa lebih bahagia dan merasa damai tanpa ada ikatan yang didasari rasa terpaksa.
4. Bisa Menjadi Diri Sendiri
Hanya karena alasan cinta dan menyenangkan pasangan, seringkali orang akan berusaha menjadi pribadi yang disenangi pasangannya. Padahal, pribadi tersebut tidak sesuai dengan karakter diri sendiri. Seseorang harus rela menjadi diri orang lain yang disukai oleh pasangannya.
Setelah putus, kamu bisa menjadi diri sendiri tanpa harus menyesuaikan dengan kriteria pasangan. Inilah yang membuatmu merasa sangat bahagia, karena bisa menjalani hidup sesuai dengan keinginan dan karakter diri sendiri.
Baca Juga: Jangan Terlalu Banyak Mengumbar Janji agar 9 Hal Buruk Ini Gak Terjadi
5. Bebas Berekspresi
Sebagian besar hubungan yang dijalani dalam ikatan pacaran akan dipenuhi dengan rasa jaim dan gengsi. Demi menjaga harga diri atau sebatas gengsi, seseorang harus rela meninggalkan kebiasaan atau hobi tertentu yang sangat disukai demi menjaga image di depan pasangan.
Setelah putus, tidak ada lagi orang yang menjadi alasan untuk gengsi. Kebiasaan naik angkot atau memakai pakaian yang tidak modis bisa dilakukan sebagai bentuk kebebasan berekspresi. Kamu juga bisa mencoba hal-hal menarik secara bebas yang membuatmu bahagia.
6. Bisa Menghabiskan Banyak Waktu untuk Hobi
Saat punya pacar, semua waktu luang yang dimiliki sebagian besar hanya dihabiskan dengan pacar. Akibatnya, hobi positif yang biasa dilakukan ketika waktu luang terbengkalai hanya untuk memberi perhatian pada pasangan.
Tidak heran jika setelah putus ada perasaan bahagia dan damai ketika seseorang bisa menjalankan hobi yang selama ini disukainya.
7. Pasanganmu Selama Ini Hanya Menjadi Toksik dalam Kehidupanmu
Lagi-lagi alasan cinta membuat sebagian orang buta akan kebahagiannya sendiri yang harusnya dimiliki. Demikian juga denganmu selama ini. Rasa cinta yang terlalu besar pada pasangan selama ini membuatmu tidak sadar bahwa selama berhubungan kamu selalu dirugikan.
Misalnya pasanganmu selalu menghabiskan uangmu untuk belanja, selalu minta ditemani bepergian, atau hanya memanfaatkan kecantikanmu untuk dipamerkan. Ketika putus, tentu saja ada perasaan bahagia karena bebas dari pasangan toksik yang selama ini secara tidak sadar hanya merugikanmu.
Dengan beberapa alasan logis di atas, kamu gak perlu lagi merasa bersalah karena perasaan bahagia setelah putus. Cukup nikmati waktumu tanpa pasangan dengan menjalankan hobi dan aktivitas menyenangkan lainnya yang sempat terbengkalai.
Leave a Reply
View Comments