7 Tanda Ini Mencerminkan Kamu Terlalu Kekanak-Kanakan di Hubungan, Ngaku?

7 Tanda Ini Mencerminkan Kamu Terlalu Kekanak-Kanakan di Hubungan, Ngaku
freepik.com/karlyukav

Femnesia – Menjalani hubungan ke jenjang yang lebih serius memang membutuhkan sikap dan pemikiran yang dewasa. Namun, apa jadinya bila ternyata kamu terjebak dalam hubungan yang kekanak-kanakan. 7 tanda ini mencerminkan kamu terlalu kekanak-kanakan di hubungan, ngaku?

Menemukan pasangan yang punya pemikiran dewasa tentunya akan menjadi sebuah keuntungan. Kenapa? Karena biasanya, seseorang dengan pemikiran yang sudah matang tidak akan mempersulit jalannya hubungan itu sendiri.

7 Tanda Kamu Terlalu Kekanak-Kanakan Bersama Pasangan

7 Tanda Kamu Terlalu Kekanak-Kanakan Bersama Pasangan
freepik.com/senivpetro

 

 1. Tidak Memberikan Ruang Sendiri untuk Pasangan

Walaupun kalian sudah bersama dan sedang berkomitmen menjalin suatu hubungan, bukan berarti segala sesuatunya harus dilakukan bersama. Kalian tetap menjadi individu yang utuh, yang memiliki kegiatan dan kesenangan masing-masing.

Bersikap posesif mungkin bisa diartikan sebagai cara menjaga pasangan, tapi jika sudah terlalu berlebihan, hati-hati kamu bisa terjebak dalam hubungan yang toxic. Setiap individu memiliki kesenangan, hobi, dan kesibukannya masing-masing.

Yang diuji di sini adalah soal kepercayaan. Pasanganmu juga akan merasa tidak nyaman jika seluruh kegiatannya diawasi ketat 24 jam. Memberikan doi ruangnya sendiri berarti kamu sedang memberikan ruang nyaman untuknya.

2. Terlalu Terbuka Kepada Pasangan

Komunikasi yang terbuka dan tidak ditutup-tutupi tentunya akan memperlancar hubungan kamu. Komunikasi yang lancar bisa dijadikan sebagai salah satu faktor penilaian sehatnya suatu hubungan. Tapi terbuka di sini juga ada batasannya, ya!

Kembali lagi, kamu dan pasanganmu adalah suatu individu. Setelah kalian bersama bukan berarti jiwa kalian jadi sepenuhnya menyatu. Masing-masing masih mempunyai urusan privasi yang perlu dihormati oleh pasangan.

Memprioritaskan kehadiran pasangan memang jadi suatu hal penting dalam hubungan. Tapi, kamu juga perlu melihat konteks dan situasi apa yang kamu libatkan.

Pasanganmu adalah seorang manusia dewasa, bukan anak balita lagi. Hormati privasinya dengan tidak terus-terusan menghubunginya sepanjang waktu.

3. Terlalu Egois dan Tidak Melibatkan Pasangan

3. Terlalu Egois dan Tidak Melibatkan Pasangan
pexels.com/freestock.org

Pasanganmu tentu akan senang jika kamu melibatkannya dalam berbagai hal. Ini akan membuat pasanganmu merasa bahwa kehadirannya ada dan nyata. Ia akan merasa lebih dihargai karena kehadirannya dalam hidupmu.

Jika kamu memiliki sifat dasar yang cenderung tertutup, sedikit demi sedikit lebih terbukalah dengan pasanganmu. Selain membuat pasanganmu menjadi lebih dihargai kehadirannya, hal ini juga bisa meminimalisir miss komunikasi dalam hubunganmu.

Terbuka di sini bisa dengan menceritakan masalah apa yang sedang kamu hadapi akhir-akhir ini, kondisi lingkungan kerjamu, atau cerita-cerita absurd yang pernah menimpamu. Katakan dengan jujur dan jangan ditutup-tutupi, ya!

4. Terlalu Banyak Menuntut

Merupakan hal yang baik jika kamu ingin pasanganmu menjadi orang yang lebih baik lagi. Tapi, pastikan keinginanmu itu memang menjadi sesuatu yang baik bagi pasanganmu kelak. Jangan sampai kamu hanya memaksakan ego dan menuntut pasangan bisa berubah demi kamu.

Dalam urusan ini, kamu tidak perlu mati-matian untuk bisa merubah pasanganmu. Ia selamanya akan tetap menjadi dirinya sendiri. Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk merubah dirinya sendiri, dan itu bukan tanggung jawabmu sebagai pasangannya.

Bicarakan baik-baik mengenai kebiasaan buruknya dan efek yang bisa timbul dari hal itu. Arahkan dan temani dia dalam berproses. Hargai dan apresiasi setiap perubahan kecil yang telah berhasil dia lakukan.

5. Selalu Membanding-Bandingkan

5. Selalu Membanding-Bandingkan
pexels.com/Alex Green

Siapa, sih yang senang dibanding-bandingkan dengan orang lain? Sepertinya tidak ada yang suka, ya. Baik itu dibandingkan dalam segi sifat maupun fisik, pasti tidak akan ada yang senang.

Begitu pula dengan pasanganmu, ia juga sama seperti kamu dan manusia lain yang tidak suka dibanding-bandingkan. Ia adalah dirinya, dengan kekurangan dan kelebihannya. Orang lain pun begitu, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Jika kamu melihat sesuatu yang dirasa tidak baik dari pasanganmu, komunikasikan, jangan dibanding-bandingkan. Komunikasikan dan cari jalan keluarnya, agar kamu dan pasanganmu bisa sama-sama merasa nyaman.

Baca Juga: 7 Tanda Awal Kamu Telah Menemukan Soulmate yang Tepat sebagai Pasangan

6. Mengungkit Masa Lalu

Yang lalu biarlah berlalu, hal ini mungkin akan sulit dilakukan, ya. Jika kesalahan tersebut terjadi kembali, ego sering kali meluap dan malah membuka kembali hal yang sudah-sudah. Masalah yang pernah terjadi di masa lalu cukup dijadikan pelajaran.

Jika masalahnya telah selesai, maafkan pasanganmu dan tidak lupa maafkan juga dirimu sendiri. Sudahi masalah yang memang sudah sepenuhnya selesai, agar di kemudian hari tidak meradang kembali.

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, dan itu hal yang wajar. Selalu komunikasikan dengan kepala dingin untuk mendapatkan jalan keluar. Hindari sindiran yang berakibat percekcokan yang meledak.

7. Hanya Mengharapkan Kebahagiaan

Beberapa orang menjalin sebuah hubungan untuk mendapatkan kebahagiaan. Menjalani hidup dengan ditemani pasangan tentunya akan membuat segala hal menjadi lebih seru. Ini mungkin pemikiran yang terlintas di fase awal dalam suatu hubungan.

Tapi, kamu harus sadar, kamu tidak bisa menggantungkan kebahagiaanmu pada pasangan, karena kebahagiaan adalah tanggung jawab diri sendiri. Memang pasanganmu adalah orang yang mengasyikan, tapi itu bukan sebuah alasan menjadikannya satu-satunya harapan dalam hidupmu.

Dia memiliki ruang untuk membahagiakan hubungan dan dirinya sendiri, jangan kamu bebani lagi dengan tuntutan egomu. Mulailah mencari hal apa yang bisa membuat dirimu bahagia, dengan begitu kamu tidak akan menggantungkan kebahagiaanmu kepada orang lain.

Yang harus disadari dalam suatu hubungan adalah, bahwa kamu dan pasanganmu adalah individu yang terpisah. Memiliki kesenangan, hobi, tujuan, dan masa lalunya masing-masing. Pasangan adalah pelengkap dan bukan berarti otomatis menjadi jiwa yang sama dan menyatu denganmu.

Privasi dan ruang yang nyaman menjadi hal yang penting dalam diri setiap manusia. Hubungan yang renggang dan retak berawal dari ketidaknyamanan. Maka dari itu, komunikasikan setiap hal yang membuat kamu kurang nyaman dengan pasanganmu dan cari jalan tengahnya.